Pages

 
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Maret 2011

Bercocok Tanam Padi

0 komentar
Teknik bercocok tanam padi agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal :
1. Seleksi Bibit


Untuk mendapatkan kualitas dan hasil panen yang baik, bibit yang dipilih harus bibit yang baik dan bagus. Langkah penyelksian dan pengolahan bibit ini adalah sebagai berikut:
a. Umur padi calon bibit di ambil yang betul-betul sudah matang dan tua
b. Masukkan air kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
c. Masukkan telur bebek kedalam air garam tadi. tunggu sampai telur bebek udah merapung.
d. Kemudian baru masukkan bibit yang sudah diseleksi tadi kedalam air garam tersebut.
e. beberapa diantara bibit tadi ada yang merapung, kemudian yang merapung itu tidak dipakai (dibuang).
f. Bibit yang tenggelam saja yang diambil

2. Menyemai Bibit

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu menentukan media tanam biit atau persemaian bibit. Untuk persemaian bibit perlu diperhatikan beberpa hal antara lain :
a. Tanah yang diambil untuk menyemai bibit harus tanah yang lebih baik dan bagus
b. Untuk media semai bisa kita pakai baki, bejana yang luas dan datar, atau dibuatkan dari papan yang dialas dengan palstik.
c. Campur tanah yang sudah dipilih dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang
d. Ratakan tanah di media semai kira-kira ketebalan 2 cm
e. Taburkan bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
f. Jaga kelembaban semaian benih.
g. Tunggu sampai benih berumur 10 hari

3. Pengolahan Lahan/Sawah

Sementara kita menunggu bibit sampai berumur 10 hari lahan tempat tanam sudah harus dibereskan atau digarap sedemikian rupa sehingga nanti setelah benih siap tanam tidak terjadi kendala. Untuk pengolahan lahan tersebut sebagai berikut:
a. Sawah yang sudah selesai dipanen jerami atau daun padi bekas panen hendaknya jangan dibakar atau dibuang biarkan lapuk di sawah (lahan) karena ini isa dijadikan kompos.
b. Lahan sudah dibajak diratakan dan dipetak-petak agar kita lebih mudah mengontrol airnya.
c. Lahan diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petak artinya air lahan pecak-pecak (lacok-lacok=minang)
d. Garislah lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm.
e. Dua hari sebelum tanam lahan di taburi pupuk sebaiknya pupuk yang dipakai adalah pupuk organik.

4. Cara Tanam

Setelah lahan siap tanam, maka bibit yang sudah berumur 10 hari siap di pindahkan ke lahan tanam. Untuk menanam padi caranya sebagai berikut:
a. Untuk bibit yang disemai dalam baki bisa baki langsung diangkat ke lahan siap tanam atau benih diangkat kelahan tanam dengan dicabut dahulu dari media semai (khusus untuk yang dicabut hati-hati jangan sampai padi yang menempel pada benih terlepas)
b. Tanam benih dilahan dengan jarak tanam 35 cm
c. Menanam benih jangan sampai dibenam seperti menanam benih ala konvensional.
d. Ambil benih yang padinya masih menempel dan cukup di letakkan diatas tanah dengan sedikit menggesekkan benih ketanah dan kemudian ditutup dengan tanah setujuk jari.
e. Jaga media tanam jangan samapi digenang air.

5. Perawatan


Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal harus dilakukan perawatan yang intensif. Dan perawatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan perawatan tanam padi yang sudah kita warisi dari nenek moyang terdahulu. Beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan:
a. Setelah padi berumur 10 hari setelah tanam semprot lah dengan pupuk organik (untuk pupuk organik diserahkan kepada kita masing-masing.)
b. Umur 25 hari semprot lagi (pada usia ini padi sudah bisa diberi air yang agak banyak)
c. Umur 40 hari ulangi lagi penyemprotan
d. Umur 60 hari kembali lagi disemprot
e. (atau berilah pupuk seperti biasa kita bertanam padi disini dianjurkan pakai pupuk organik)
f. Pertumbuhan padi yang baik dan bagus adalah untuk satu rumpun menghasilkan 45 sampai dengan 60 batang padi
g. Biasanya padi bisa menghasilkan anak sampai 100 batang, tetapi ukuran itu tidak menghasilkan panen yang maksimal karena akan berpengaruh kepada buah yang dihasilkan.
f. Setelah usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.
Read more...

Tabela, Cara Bercocok Tanam Padi Baru

0 komentar

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ilustrasi sawah

BOYOLALI, KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah antusias melakukan mengembangan cara bercocok tanam padi dengan sistem tanam benih langsung (tabela) karena lebih menguntungkan dan efektif.

"Sistim tabela tersebut sebetulnya diperkenalkan kepada petani Boyolali sejak lima tahun lalu, tetapi baru sekarang mereka mulai mengembangkan dan akan meninggalkan sistim tradisionalnya," kata Kepada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Boyolali Juwaris, Rabu (2/12).

Menurut Juwaris, sistim tabela memiliki keuntungan, antara lain pemakaian benih padi lebih irit, tidak perlu tenaga tanam banyak.

Proses dari tanam hingga panen juga lebih cepat dibanding cara tradisonal sehingga banyak petani setempat mencoba sistim tersebut.

"Sistim tabela itu banyak dipakai oleh petani modern, sedangkan petani tradisional masih sulit untuk berpindah," katanya.

Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Banyudono, Sugimin menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialiasi sistim tabela di Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono dan petani setempat merespon dengan baik.

Petani setempat menyambut antusias dan mencoba peralatan dengan cara ditarik dan kedua sisinya dipasang roda sehingga saat tarikan kelihatan ringan.

Mereka atusias sistim tabela, karena selama ini sulit mencari tenaga tanam dan harus melakukan antrean hingga sepekan. Sistim itu, dapat mengatasi berkurangnya tenaga tanam padi.

"Luas lahan sawah 2.600 meter persegi hanya butuh sekitar dua jam. Sedangkan, cara tradisional butuh waktu sehari penuh," katanya.

Selain itu, sistim tabela tidak ada stagnasi sehingga pertumbuhannya tanaman padi sangat cepat, sedangkan cara tradisional benih harus dicabut lebih dulu, baru ditanam sehingga pertumbuhannya bisa terhambat.

Masa panen tabela lebih singkat misalnya, masa panen varitas padi Membaramo memerlukan waktu antara 110- 115 hari, tetapi sistim tabela hanya umur 90 hari sudah bisa panen.

"Pemakaian benih lebih hemat yakni sekitar 15 kilogram per hektare. Cara tradisional bisa butuh benih 30 kilogram per hektare hingga 40 kilogram per hektare," katanya.

Kendati demikian, sistem tabela juga memiliki kekurangan, antara lain lahan kering dapat menyatu dengan rumput atau gulma, jatuhnya benih tidak bisa sama.

"Sistim tabela pertumbuhan benih bersaing dengan pertumbuhan rumput, karena pada pekan pertama lahan dikeringkan, yang memacu pertumbuhan rumput atau gulma," katanya.
Read more...

Sabtu, 12 Maret 2011

Jentera Pertanian

0 komentar
Sektor Pertanian merupakan salah satu sektor penting yang mendapat tumpuan dalam perdagangan dunia. Teknologi Pertanian semakin hari semakin berkembang mengikut peredaran zaman. Jentera Pertanian semakin lama semakin moden. Jentera Pertanian amat penting dalam pertanian kerana ianya mempercepatkan kerja pertanian, menjimatkan kos buruh, meningkatkan kecekapan pengeluaran dan menjimatkan masa kerja. Akhir sekali dapat meningkat produktiviti hasil.
Gambar-gambar yang sempat saya rakamkan semasa melawat Pameran Jentera dan peralatan pertanian sempena MAHA 2010 yang lalu. Memang macam-macam mesin atau jentera pertanian yang boleh dijumpai di sana. Ada mesin pengupas kelapa, mesin pembajak, mesin pemerah kelapa dara, dan pelbagai lagi. Dari sekecil-kecil mesin rumput sehingga sebesar mesin pembajak. Pelbagai Inovasi jentera pertanian juga terdapat di sana.
Read more...

Pembuatan Kompos dari sisa dapur

0 komentar
Enzim Dapur adalah larutan/ramuan kompleks yang dihasilkan oleh penguraian sisa segar dari dapur (sayur-sayuran dan buah-buahan), gula (gula perang, molasses dan air. Warnanya perang tua/gelap dan tapai yang sangat masam manis. Enzim Sampah Dapur juga adalah cecair pelbagai guna dan penggunaannya meliputi kegunaan di rumah, pertanian, penternakan haiwan dan sebagainya.

Dari hari pertama anda mula membuat Enzim Sampah Dapur, proses pemangkinnya akan mengeluarkan gas ozon (03), 03 boleh mengurangkan karbon dioksida (C02) di dalam Atmosfera dan logam beratyang memerangkapkan kepanasan di dalam awan. Bahang kepanasan boleh dikeluarkan daripada Bumi, mengurangkan kesan-kesan rumah hijau dan kepanasan sejagat.
Enzim menukarkan ammonia kepada nitrat (N03), iaitu sejenis hormon semulajadi dan bahan makanan untuk tumbuh-tumbuhan laut dan kehidupan laut.
Ketahuilah faedah-faedah muktahir bagi menyelamatkan Bumi ini adalah dengan menghasilkan enzim yang boleh dilakukan di dapur anda. Ganjarannya adalah kesejahteraan / kemakmuran Bumi.
• Menjimatkan wang ringgit
• Menukarkan sisa dapur kepada DIY pembersih rumah semulajadi
• Kegunaan yang pelbagai
• Pembersih rumah semulajadi, penapis udara, penyahbau busuk, racun serangga, ditergen, penjagaan badan, penjagaan kereta, baja organic dan sebagainya. Mengurangkan pencemaran.
• Gas Metan yang dikeluarkan daripada sampah dapur yang dibuang boleh memerangkap panas/haba 21 kali lebih banyak berbanding dengan C02, yang juga penyumbang kepada pemanasan sejagat.
• Menapis air bawah tanah.
• Enzim yang mengalir di bawah tanah dengan secara semulajadi menapis aliran air sungai dan laut.
• Anti bacteria dan virus
• Antiseptic (pembunuh bacteria dan virus) semulajadi untuk rumah anda.
• Mencegah paip kumbah daripada tersumbat dan limbah.
• Mengeluarkan sisa yang terkumpul di dalam paip basin basuh tangan, sinki dan mangkuk tandas.

http://teknologipertanian.com/
Read more...